Laporan mendalam terbaru Cointelegraph berjudul “Web3 Reality Check: Which Alt Sectors Are Gaining Real Traction?” (18 Agustus 2025) memicu refleksi besar di seluruh ekosistem Web3. Artikel tersebut mengungkap dompet aktif harian telah stabil di angka 24 juta; aktivitas on-chain mengalami pergeseran—sektor gim kini melampaui 20% aktivitas, sementara DeFi turun di bawah 19%; dan sektor “Lainnya” seperti AI, RWA, hingga DePIN menyumbang 58% dari total penggunaan gas. Social DApp (termasuk SocialFi) menjadi bintang baru, dengan kehadiran AI yang signifikan meningkatkan keterlibatan pengguna. Dalam lanskap ini, UXLINK tampil sebagai contoh utama SocialFi, menggabungkan infrastruktur sosial dan AI untuk menghadirkan utilitas Web3 lewat pengalaman yang terasa familiar seperti Web2. Artikel ini membahas apakah UXLINK benar-benar “menghadirkan solusi” di pasar yang semakin matang, fokus pada performa, metrik adopsi, dan keterkaitannya dengan tren makro.
UXLINK membranding diri sebagai “Social Growth Layer” dalam Web3. Platform ini menurunkan hambatan adopsi lewat proses onboarding yang sangat sederhana, manajemen identitas terdesentralisasi, serta efek jaringan didukung AI. Diluncurkan sebagai mini-app Telegram, UXLINK memungkinkan pengguna membuat koneksi sosial dua arah yang terverifikasi dan langsung menciptakan nilai on-chain. Tidak seperti media sosial tradisional, UXLINK menekankan hubungan nyata di dunia riil, bukan sekadar “jumlah pengikut”, sehingga social graph berubah menjadi aset yang dapat dipakai dan dimanfaatkan oleh DApp, komunitas, dan tim proyek.
Fitur utama:
· Pencocokan berbasis AI: Algoritme merekomendasikan DApp, komunitas, dan peluang relevan tanpa perantara terpusat.
· Identitas terdesentralisasi: Pengguna mengendalikan data serta identitas mereka sendiri, menggunakan satu ID untuk bergerak lintas berbagai chain dengan lancar.
· Paket SocialFi: Imbalan referral terintegrasi, mekanisme airdrop, dan PayFi—memungkinkan transaksi offline menggunakan kartu debit yang terhubung dengan token Web3.
· Ekspansi ekosistem: Dengan lebih dari 600 komunitas sebagai mitra, UXLINK bergerak menuju masa depan multi-chain yang aman dan terintegrasi global.
Per pertengahan 2025, UXLINK telah mencatat lebih dari 54 juta pengguna terdaftar dan secara luas diakui sebagai infrastruktur utama untuk “menghadirkan satu miliar pengguna berikutnya ke Web3”, dengan pengalaman pengguna yang hampir setara dengan media sosial Web2.
Cointelegraph mencatat bahwa pertumbuhan pesat DApp Social dan AI terjadi di saat momentum DeFi melemah. UXLINK menjadi salah satu contoh utama: social graph yang dimiliki mendorong pertumbuhan organik pengguna aktif harian, dengan pemanfaatan Telegram untuk memudahkan onboarding bagi pengguna non-crypto-native.
· Pada kuartal II 2025, dompet aktif harian global bertahan di angka 24 juta. UXLINK, berkat “wallet-native connections dan intent-aware edges”, mendorong pertumbuhan nyata bagi Social DApp—tanpa memanipulasi aktivitas semu.
· Data penggunaan gas menunjukkan kategori “Lainnya” (termasuk alat sosial AI) mencapai 58%. Aktivitas on-chain UXLINK—mulai dari rekomendasi berbasis AI hingga verifikasi terdesentralisasi—berkontribusi pada lonjakan penggunaan gas: setiap validasi relasi dan tautan antar-DApp mewakili penggunaan asli dan organik di blockchain.
· Suara komunitas: Pengguna di X menyebut UXLINK membantu proyek membangun “audiens otentik”, pertumbuhan datang dari hubungan dua arah, bukan dari bot farm. Rekan strategis seperti OKX serta beragam dana Web3 turut memperkuat kemampuan akuisisi dan retensi pengguna platform ini.
Artikel ini menyoroti perbedaan harga: token platform smart contract naik 142%, token DeFi bertambah 77%, dan token AI turun 25%. UXLINK (UXLINK) merayakan satu tahun TGE pada 18 Juli 2025. Walau sektor AI tengah menantang, harga UXLINK tetap di atas harga listing awal, didukung indikator teknikal dari kolaborasi serta inovasi produk terbaru. Target harga rata-rata akhir tahun adalah $0,4467.
Tidak seperti kebanyakan token bertema AI, nilai UXLINK berasal dari utilitas aktual—bukan sekadar spekulasi:
· Hak tata kelola
· Imbalan sosial lewat staking
· Ekspansi PayFi (roadmap 2025–2026)
Poin ini sepenuhnya selaras dengan penekanan laporan pada “real-world delivery”—UXLINK menciptakan efek umpan balik positif dengan mengubah social graph menjadi mesin pertumbuhan yang dapat dimonetisasi, membangun posisi kuat di model ekonomi SocialFi yang berkelanjutan.
Meski berhasil mencatat perkembangan signifikan, UXLINK masih harus:
· Memperkuat ketahanan terhadap Sybil dan perlindungan privasi dalam kerangka ZK proof;
· Mengantisipasi risiko regulasi global terkait pengolahan data sosial.
Roadmap menunjukkan fase berikutnya akan berfokus pada peningkatan model AI, penguatan sistem keamanan, dan lokalisasi global. Di ekosistem yang kian teruji ini, UXLINK menggantikan narasi kosong dengan koneksi nyata yang dapat diverifikasi dan digerakkan pengguna, serta berpotensi memicu migrasi arus utama secara massal. Dalam perkembangan SocialFi, “delivery” berarti bukan sekadar data, tetapi utilitas dunia nyata yang berkelanjutan, bermakna, dan dapat diskalakan—dan UXLINK telah berada di garis depan.