Belakangan ini, USDC menghadapi krisis likuiditas akibat kebangkrutan bank mitranya, dan harganya sempat turun hingga 0,8788 USD. Krisis kali ini tidak hanya berdampak pada USDC itu sendiri, tetapi juga mempengaruhi stablecoin lain yang menggunakan USDC sebagai aset jaminan. Meskipun krisis telah teratasi, dampaknya terhadap pasar stablecoin sangatlah mendalam. Analisis menunjukkan:
Nilai pasar stablecoin fiat secara umum meningkat, sementara nilai pasar stablecoin yang didasarkan pada aset kripto secara keseluruhan menurun. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan pasar terhadap stablecoin fiat masih cukup kuat, tetapi stablecoin yang dijamin oleh aset kripto mengalami dampak yang signifikan.
Kapitalisasi pasar USDC saat ini hanya sekitar 47% dari USDT. Kapitalisasi pasar TUSD meningkat lebih dari 54%, dengan persentase kenaikan tertinggi. Berbagai stablecoin seperti USDT, DAI, LUSD juga mengalami peningkatan kapitalisasi pasar.
Stok stablecoin di bursa turun 11,02% menjadi 21,461 miliar USD, menunjukkan aliran dana yang cepat keluar.
Total nilai terkunci dari stablecoin utama di Uniswapv3, Curve, dan AAVE v2 turun 4,83% menjadi 32,97 juta USD.
Selama periode krisis, volume transaksi pasangan stablecoin di DEX melonjak menjadi 23,17 miliar USD, jauh melampaui tingkat biasa. Transaksi antara USDC, USDT, dan DAI membentuk jalur likuiditas utama, mencerminkan kepercayaan pengguna terhadap stablecoin fiat.
Saat ini, USDT masih menjadi stablecoin dengan nilai pasar terbesar, sekitar 76,74 miliar USD. USDC berada di urutan kedua, sekitar 36,03 miliar USD. Keduanya bersama-sama menyumbang 85% dari total nilai pasar stablecoin. Stablecoin dengan nilai pasar di atas 1 miliar USD juga termasuk BUSD, DAI, TUSD, dan FRAX.
Dari segi jenis, stablecoin fiat memiliki kapitalisasi pasar tertinggi, tetapi stablecoin yang paling banyak jumlahnya dengan kapitalisasi pasar tinggi adalah stablecoin yang dijamin dengan aset kripto. Perlu dicatat bahwa selain Ethereum, stablecoin dengan kapitalisasi pasar besar juga muncul di blockchain publik seperti Tron dan Optimism.
Indeks pasokan stablecoin ( SSR ) menunjukkan bahwa daya beli stablecoin telah menurun, membawa ketidakpastian bagi pemulihan pasar. Di sisi pasar pinjam meminjam, suku bunga pinjaman telah kembali ke level awal bulan setelah mengalami fluktuasi yang tajam.
Secara keseluruhan, krisis kali ini menyoroti bahwa stablecoin yang memiliki hubungan erat dengan dunia nyata dapat menjadi titik lemah sistem, tetapi pada saat yang sama juga menunjukkan kemampuan tahan risiko dari stablecoin yang diatur. Inilah sebabnya pengguna tetap percaya pada jenis stablecoin ini, dan lembaga pengatur semakin memberikan perhatian.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
8
Bagikan
Komentar
0/400
Blockblind
· 07-12 04:09
USDT kali ini sangat stabil ya
Lihat AsliBalas0
ShadowStaker
· 07-12 03:19
hmm usdt tetap kuat meskipun ada semua fud ini... mungkin sentralisasi tidak seburuk itu setelah semua smh
Setelah krisis USDC, pola pasar stablecoin berubah besar, keunggulan stablecoin fiat semakin menonjol.
Analisis Pasar Stablecoin Setelah Krisis USDC
Belakangan ini, USDC menghadapi krisis likuiditas akibat kebangkrutan bank mitranya, dan harganya sempat turun hingga 0,8788 USD. Krisis kali ini tidak hanya berdampak pada USDC itu sendiri, tetapi juga mempengaruhi stablecoin lain yang menggunakan USDC sebagai aset jaminan. Meskipun krisis telah teratasi, dampaknya terhadap pasar stablecoin sangatlah mendalam. Analisis menunjukkan:
Saat ini, USDT masih menjadi stablecoin dengan nilai pasar terbesar, sekitar 76,74 miliar USD. USDC berada di urutan kedua, sekitar 36,03 miliar USD. Keduanya bersama-sama menyumbang 85% dari total nilai pasar stablecoin. Stablecoin dengan nilai pasar di atas 1 miliar USD juga termasuk BUSD, DAI, TUSD, dan FRAX.
Dari segi jenis, stablecoin fiat memiliki kapitalisasi pasar tertinggi, tetapi stablecoin yang paling banyak jumlahnya dengan kapitalisasi pasar tinggi adalah stablecoin yang dijamin dengan aset kripto. Perlu dicatat bahwa selain Ethereum, stablecoin dengan kapitalisasi pasar besar juga muncul di blockchain publik seperti Tron dan Optimism.
Indeks pasokan stablecoin ( SSR ) menunjukkan bahwa daya beli stablecoin telah menurun, membawa ketidakpastian bagi pemulihan pasar. Di sisi pasar pinjam meminjam, suku bunga pinjaman telah kembali ke level awal bulan setelah mengalami fluktuasi yang tajam.
Secara keseluruhan, krisis kali ini menyoroti bahwa stablecoin yang memiliki hubungan erat dengan dunia nyata dapat menjadi titik lemah sistem, tetapi pada saat yang sama juga menunjukkan kemampuan tahan risiko dari stablecoin yang diatur. Inilah sebabnya pengguna tetap percaya pada jenis stablecoin ini, dan lembaga pengatur semakin memberikan perhatian.