Waktu berlalu begitu cepat, musim dingin sudah tiba, merataplah tentang masa lalu yang berlalu begitu cepat. Hanya bisa menulis kenangan dalam puisi yang telah lewat, terpisah dari dunia yang sibuk. Segala sesuatu menjadi suram dan penuh kesedihan, mengguncang pikiran yang putus asa, seperti kabut yang samar-samar. Mengenang kenangan dalam hidup ini, melihat semua badai dan salju yang melewati 100 tahun, 100 tahun kesepian dan kekecewaan, 100 tahun perubahan, hanya untuk menyerah pada musim semi yang telah terlewati dan musim gugur yang telah datang. Ketika semua keinginan tidak bisa membangun kerinduan tentang hari esok, semua perubahan menjadi tangisan kemarin, diam-diam berkata pada diri sendiri, untuk melepaskan sedikit, tidur lama, menulis puisi yang sederhana, minum segelas anggur keruh, menikmati hari yang santai melalui jendela.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Poem of the Past
Waktu berlalu begitu cepat, musim dingin sudah tiba, merataplah tentang masa lalu yang berlalu begitu cepat. Hanya bisa menulis kenangan dalam puisi yang telah lewat, terpisah dari dunia yang sibuk. Segala sesuatu menjadi suram dan penuh kesedihan, mengguncang pikiran yang putus asa, seperti kabut yang samar-samar. Mengenang kenangan dalam hidup ini, melihat semua badai dan salju yang melewati 100 tahun, 100 tahun kesepian dan kekecewaan, 100 tahun perubahan, hanya untuk menyerah pada musim semi yang telah terlewati dan musim gugur yang telah datang. Ketika semua keinginan tidak bisa membangun kerinduan tentang hari esok, semua perubahan menjadi tangisan kemarin, diam-diam berkata pada diri sendiri, untuk melepaskan sedikit, tidur lama, menulis puisi yang sederhana, minum segelas anggur keruh, menikmati hari yang santai melalui jendela.
Sejendela awan membuat hari terasa senggang.
Pemandangan yang begitu menyenangkan 😁🍺✌